Mengenal Perbedaan Antara Akselerasi dan Deselerasi


 

 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Pada malam hari ini saya akan mengenalkan kepada anda apa itu akselerasi dan deselerasi dan perbedaan diantara keduanya. Akselerasi dan deselerasi adalah dua istilah yang biasa digunakan di bidang otomotif khususnya yang berkaitan dengan mesin dan kecepatan kendaraan, untuk mengenalnya lebih jauh berikut pengertian dan perbedaan antara akselerasi dan deselerasi.

Akselerasi

     Akselerasi atau bisa disebut juga percepatan, adalah kondisi dimana kendaraan melakukan perubahan atau pertambahan kecepatan per jangka waktu tertentu yang dalam ilmu fisika, percepatan memiliki satuan SI yaitu m/s2 (meter per second kuadrat). Saat kendaraan mengalami percepatan, maka yang terjadi engine kedaraan menerima campuran bahan bakar dan udara yang semakin lama semakin banyak, yang akhirnya terbakar dan menggerakkan roda kendaraan dengan kecepatan yang semakin meningkat pula.

Deselerasi

     Deselerasi atau bisa disebut juga perlampatan adalah kebalikan dari akselerasi, yang mana kendaraan mengalami pengurangan kecepatan dalam jangka waktu tertentu. Saat kendaraan mengalami deselerasi, maka yang terjadi adalah mesin pada kendaraan mengurangi bahkan menghentikan menerima masukan campuran udara dan bahan bakar, kecuali hanya campuran idle kendaraan jika gas pada kemudi benar-benar dilepas, roda kendaraan biasanya berputar dengan sendirinya akibat sisa gaya dari kendaraan saat sebelumnya melaju, dan biasanya pengendara mengerem kendaraan untuk membantu roda kendaraan melambat bahkan berhenti.

     Salah satu masalah pada mesin saat kendaraan mengalami deselerasi adalah mesin kendaraan mati dengan sendirinya akibat kurang bahkan tidak menerima campuran udara dan bahan bakar, solusi untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan sistem fuel cut off system, yaitu sistem membuka klep yang akan menalirkan bahan bakar ke dalam ruang bakar saat kendaraan mengalami deselerasi, cara tersebut digunakan pada mesin yang masih berkarburasi, sedangkan pada mesin yang sudah menggunakan ECU pemasokan udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi mesin mati seketika saat terjadi deselerasi.

     Saat terjadi deselerasi dan gas pada kemudi tidak di injak atau ditarik sama sekali dan kendaraan terus melaju maka kecepatan putaran poros engkol di dalam engine akan menyesuaikan dengan kecepatan roda kendaraan, kecuali jika pedal kopling ditekan yang mana akan memutus aliran putaran roda ke engine, dengan cara tersebutlah biasanya sepeda motor yang mengalami mogok dapat dihidupkan dengan menjalankannya dengan tetap menghidupkan mesin sampai mesin berhasil dihidupkan.