Mengenal Catalytic Converter


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
          Kembali lagi sobat autotechgo.com, kali ini saya akan mengenalkan sedikit tentang catalytic converter. Catalytic Converter adalah sebuah komponen tambahan pada kendaraan bermotor yang saat ini banyak diterapkan guna mengurangi emisi pada sisa gas buang yang keluar melaui knalpot, zat berbahaya yang biasanya keluar melalui knalpot adalah gas Nox, gas HC yang belum terbakar,  gas CO(carbon monoksida yang beracun), dan lain sebagainya. Dengan catalytic converter ini gas gas berbahaya tersebut di dikonversi  menjadi gas-gas yang lebih sedikit kadar racunnya seperti H20(air), CO2(walau telah diubah menjadi CO2 tetapi CO2 tetap memiliki pengaruh dalam pemanasan global),  dan N2(Nitrogen).

          Catalytic converter pada mobil terletak pada bagian hulu atau awal dari knalpot(yang mana sebelumnya terletak setelah saluran pembuangan, hingga akhirnya beberapa produsen cerdik menempatkannya setelah blok mesin agar tidak mudah dicuri orang). Bagian luar dari komponen ini terbuat dari stainless steel, sedangkan bagian tengah dari catalytic converter ini adalah sebuah katalis, sebuah katalis berbentuk seperti sarang lebah yang mana terdiri dari logam mulia platinum, rhodium, dan paladium, karena bahan pembuatnya terbuat dari logam mulia tersebut, CC(catalityc converter) ini mempunyai harga yang cukup mahal.

Mekanisme Kerja dari CC
         Mekanisme dari catalytic converter ini yaitu gas buang yang keluar dari engine akan melalui katalis, sehingga katalis mengkonversi gas-gas berbahaya tersebut menjadi gas yang lebih sedikit kadar racunnya melalui reaksi kimia, walau telah melalui katalis tetapi sisa gas buang yang telah dikonversi tidak sepenuhnya bersih, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa komponen ini merubah gas sisa pembakaran ke gas yang lebih sedikit kadar racunnya.

Sekian artikel kali ini, kurang lebihnya minta maaf, dan terima kasih^_^
Wassalamu'alaikum^_^

Tiga Jenis Speedometer yang Perlu Anda Ketahui


Assalamu'alaikum Wb. Wb.
        Pada kendaraan bermotor seperti mobil dan motor sudah pasti menggunakan yang namanya speedometer. Speedometer adalah salah satu komponen pada kendaraan bermotor yang digunakan untuk mengukur kecepatan kendaraan saat berada di jalan, speedometer biasa digabungkan dengan odometer yang mana angkanya akan terus bertambah selama kendaraan berjalan dan tripmeter yang cara kerjanya seperti odometer hanya saja bisa di set ulang kembali ke nol yang mana bisa digunakan untuk menghitung jarak dari posisi awal mobil ke tujuan yang kita inginkan.

        Sampai saat ini ada beberapa jenis speedometer yang terdapat pada kendaraan mulai dari speedometer analog, digital, bahkan ada yang menggunakan gps. Untuk cara kerjanya akan saya jelaskan sebagai berikut:

Cara Keja Speedometer Analog
         Pada speedometer analog terdapat kabel baja yang terus berputar selama kendaraan melaju, pada ujung kabel baja dihubungkan dengan roda atau transmisi yang mana terdapat gear yang akan terus berputar selama roda atau transmisi berputar, sehingga putaran kabel sebanding dengan putaran roda atau transmisi, sedangkan pada ujung yang lainnya kabel baja dipasangkan dengan sebuah magnet, dan di luar dari magnet terdapat mangkuk logam yang bergabung dengan sebuah jarum, jadi magnet yang berputar mengalami induksi dengan mangkuk besi sehingga mangkuk besi mencoba mengikuti putaran magnet, akan tetapi tertahan oleh suatu pegas, sehingga hasilnya jarum yang bergabung dengan mangkuk besi tadi akan menunjukkan hasil berupa indikator kecepatan kendaraan.

Cara Kerja Speedometer Digital:
        Speedoensor meter ini menggunakan sensor yang ditempatkan pada suatu poros yang nantinya data tersebut akan di tampilkan sebagai indikator kecepatan kendaraan pada speedoeter pada dashboard.

Cara Kerja Speedometer GPS:
        Pada speedometer modern ini pengambilan data kecepatan kendaraan menggunakan bantuan dari satelit.

>>>Semoga_Sukses<<<
  

Mengenal Sistem VVT-I(Variable Valve Timing with Intelligent)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
         Hay sobat autotechgo.com, di sini saya akan membagikan sedikit artikel tentang VVT-i(Variable Valve Timing with Intelligent), langsung saja simak pembahasannya...

         VVT-i atau kepanjangan dari bahasa indonesianya pengaturan yang pintar waktu buka dan tutup katup yang variatif adalah suatu sistem dalam engine buatan toyota perkembangan selanjutnya dari VVT yang mempunyai fungsi untuk mesin supaya lebih efisien, bertenaga, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan dengan mengatur waktu buka tutup katup, karena tanpa VVT atau VVT-i waktu buka tutup katup pada engine biasanya membuang sebagian kecil bahan bakar dengan percuma dari posisi buka tutup katup yang kurang efisien, sehingga datangnya VVT dan VVT-I untuk mengatasi hal tersebut. Pada mesin berteknologi VVT-i kita tidak perlu melakukan penyetelan katup.

Mekanisme:
          Mekanisme dari VVT-I ini yaitu ECU membaca posisi throttle, kecepatan mesin, volume udara masuk, dan temperatur air dari beberapa sensor, lalu dengan data itu semua ECU menciptakan waktu buka tutup katup yang memenuhi target valve timing dimana proses buka tutup katup dibuat seefisien mungkin hingga seluruh bahan bakar dimanfaatkan dengan baik, dan sebagai respon untuk mengoreksi sensor posisi camshaft atau crankshaft memberikan sinyal ke ECU.
          
           Sekian sedikit postingan dari saya, kurang lebihnya minta maaf, dan terima kasih:-D

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

###Good_Luck###

Mengenal Mesin EFI(Electronic Fuel Injection)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
        Hay sobat autotechgo.com sekarang saatnya saya menambah postingan selanjutnya pada blog saya, postingan yang akan saya tulis kali ini berjudul tentang mengenal sistem mesin EFI(Electronic Fuel Injection) atau dalam Bahasa Indonesianya berarti injeksi bahan bakar ke dalam silinder yang dikontrol secara elektronik. 

        Pada perkembangan otomotif yang semakin canggih kendaraan konvensional mengalami perkembangan pada sistem pemasukan bahan bakar ke dalam silinder, sistem EFI adalah perkembangan dari sistem konvensional yang sebelumnya menggunakan karburator sebagai tempat bercampurnya bahan bakar dan udara sehingga mendapat perbandingan yang telah diatur. Dengan sistem EFI bahan bakar disemprotkan melalui nozle injektor yang mana jumlah bahan bakar yang diinjeksikan telah diatur oleh ECU(Electronic Control Unit) dan ECU sendiri mendapatkan data-data dari berbagai sensor pada kendaraan EFI, yang mana diharapkan dari data-data tersebut penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien dengan emisi bahan bakar yang rendah. 

          Seperti yang telah saya sebutkan sebelumya data-data yang masuk ke dalam ECU bersumber dari beberapa sensor pada kendaraan EFI, yang mana jumlah bahan bakar yang disemprotkan akan sesuai dengan pengolahan data yang dilakukan di dalam ECU.

Beberapa sensor pada kendaraan EFI:
  • Air Flow Meter
          Sensor ini berfungsi sebagai pengukur jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold, pada sensor ini terdapat potensiometer, jadi besar kecilnya arus data yang akan dikirimkan ke ECU nanti sesuai dengan besar kecilnya tahanan pada potensiometer.
  • Manifold Absolute Pressure
            MAP sensor mempunyai fungsi mengukur kevakuman dalam intake manifold, dimana data dari kevakuman diubah menjadi sinyal listrik yang akan dikirimkan ke ECU. 
  • Water Temperatur Sensor
             Sensor yang terdapat pada air pada mesin ini menggunakan thermistor sebagai pengatur tahanan, tahanan pada thermistor berubah sesuai dengan suhu, semakin dingin suhu air maka semakin banyak banyak bahan bakar yang disemprotkan oleh injector.
  • Intake Air Temperatur Sensor
              Sensor ini berada pada saringan udara, terdapat thermistor pada sensor ini, cara kerjanya semakin dingin suhu udara maka jumlah bahan bakar yang diijeksikan semakin banyak.
  • Vehicle Speed Sensor
               Sensor yang mengukur kecepatan  kendaraan.
  • Top Dead Center Sensor
                 Sensor yang membaca TMA terdapat pada silinder mesin nomor 1, yang mana digunakan untuk menentukan firing order atau urutan pembakaran.
  •  Oxygen Sensor
                Sebagai sensor yang mengukur jumlah oksigen di saluran exhaust manifold
  •  Knock Sensor
               Sensor ini terletak di blok silinder dan berfungsi sebagai sumber data dari blok silinder saat mesin menggelitik atau pembakaran sebelum waktunya akibat adanya kerak karbon, dsb., yang nantinya akan diatur pembakarannya, bisa dengan dimajukan pembakarannya.
  •  Throttle Position Sensor
               Fungsi dari sensor ini guna mengetahui posisi dari katup throttle, apakah ditekan atau bebas, dan data yang dihasilkan seperti sensor yang lainnya yaitu dikirim sebagai input ECU.

         sekian artikel yang saya tulis kali ini, banyak salah mohon maaf, dan terima kasih:-D
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

###Salam_Sukses###

Mengenal Ban Tubeless


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
         Selamat siang sobat autotechgo.com, sekarang saya akan mempostingkan artikel tentang mengenal ban tubeless, langsung saja simak penjelasannya...
    
          Ban tubeless atau dalam Bahasa Indonesianya ban tanpa ban dalam, disebut seperti itu karena hanya terdiri dari satu ban atau dirancang tanpa menggunakan ban dalam untuk diisi oleh udara, ban ini berbeda dengan ban tube type yang mana terdiri dari ban luar dan ban dalam, karena hal tersebut ban tubeless dirancang lebih padat dan tebal, karena dirancang demikian ban tubeless lebih cocok digunakan di jalan-jalan yang rata seperti jalan di perkotaan, karena jika dipaksa digunakan pada jalan yang bertekstur jelek seperti jalan bebatuan velk roda bisa rusak akibat hentakan dari jalan yang mengenai lapisan kuat ban tubeless yang akhirnya hentakan tersebut diteruskan ke velk, selain itu ban tubeless terdapat tulisan tubeless pada samping ban, dan ban tube type terdapat tulisan tube type di samping ban, dan lagi harga dari ban tubeless lebih mahal jika dibanding dengan ban tube type, tetapi dibalik kekurangan pasti ada kelebihan yaitu ban tubeless mudah dalam perawatannya, balancing(keseimbangan) lebih bagus, dan lebih stabil. Ban tubeless pertama kali ditemukan sekitar tahun 1990 an.
           Sebenarnya ban tubeless ini tidak mudah bocor karena kekuatannya, tetapi jika suatu hari terjadi kebocoran akibat tertusuk paku atau semacamnya di jalan, udara yang keluar akan keluar secara perlahan, jadi kita bisa segera menambalkannya ke bengkel, apalagi jika ada orang jahat yang  menyebar ranjau paku sebagai upaya untuk mencuri kendaraan kita, dengan kelebihan yang diberikan ban tubeless hal tersebut bisa diantisipasi dengan segera melarikan diri.

Untuk proses penambalannya biasa dilakukan dengan cara:
1. Mencopot paku atau benda yang menusuk ban tubeless
2. Melonggarkan lubang tersebut menggunakan alat pembuka lubang
3. Memasukkan karet sebagai bahan tambal.
4. Menunggu karet menjadi kering
5. Terakhir, kita hanya perlu mengisi ban tubeless dengan angin.

     Itulah sedikit penjelasan dari saya, banyak salah mohon maaf, dan tetap semangat^_^

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.