Mengenal Teknologi Regenerative Brake Pada Mobil Listrik atau Hibrida

Photo by Jérémy Glineur: https://www.pexels.com/photo/red-tesla-under-clear-sky-in-mountains-14674442/


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
         Pernahkah anda mendengar tentang teknologi regenerative brake pada kendaraan? Regenerative Brake adalah teknologi untuk mengembalikan energi listrik saat kendaraan mengalami perlambatan sehingga meningkatkan efisiensi energi kendaraan dan menambah sedikit jarak tempuh kendaraan khususnya pada pembahasan kali ini adalah mobil, regenerative brake biasanya digunakan pada mobil listrik atau hibrida, salah satu contoh mobil listrik yang menggunakan regenerative brake adalah Tesla dan BYD dan contoh kendaraan hibrida yang menggunakan mobil listrik adalah Toyota Prius dan Honda HR-V Hybrid, mungkin belum semua model atau merk mobil listrik atau hibrida menggunakan regenerative brake sehingga anda perlu membaca spesifikasi dari mobil listrik atau hibrida terlebih dahulu jika ingin membeli mobil listrik atau hibrida dengan regenerative brake sebelum membelinya.

Cara kerja Regenerative Brake

Untuk cara kerjanya sebenarnya cukup sederhana seperti pada urutan dibawah:
  1. Roda akan mulai melambat saat kendaraan di rem atau saat pengemudi melepaskan gas.
  2. Setelah roda melambat motor listrik yang sebelumnya digunakan untuk memutar roda kendaraan akan beralih menjadi generator listrik.
  3. Selanjutnya energi kinetik dari roda akan ditangkap dan diubah menjadi energi listrik oleh generator.
  4. Listrik hasil dari generator akan digunakan untuk mengisi baterai.

Manfaat dari Regenerative Brake

  • Terjadi pengisian baterai saat berkendara, walaupun tidak terlalu banyak tetapi cukup untuk menambah jarak tempuh.
  • Kampas rem menjadi lebih awet karena dengan regenerative brake membantu mengurangi penggunaan rem mekanik karena saat kendaraan melambat (karena direm atau lepas gas) dan motor berubah menjadi generator terjadi tahanan yang membantu perlambatan roda.
  • Efisiensi energi yang lebih tinggi karena energi yang biasanya hilang sebagai panas bisa dikembalikan.
  • Pada beberapa kendaraan yang menggunakan regenerative brake, sistem ini membuat perlambatan menjadi lebih halus sehingga pengendaraan juga menjadi lebih halus.

Kelemahan dari Regenerative Brake

  • Efisiensi energi hasil dari regenerative brake tidak 100% yang biasanya hanya 10% sampai 30% atau sebagian kecil energi saja yang dikembalikan.
  • Saat baterai penuh (100%) regenerative brake tidak bekerja optimal karena energi yang dikembalikan tidak bisa masuk dan rem mekanik lebih dominan.
  • Terasa berbeda dibandingkan rem biasa, beberapa pengendara bisa merasa "tertarik" atau "ngelos" saat regeneratif aktif.